GRESIK, KOMANDOPATASTV.COM
Pembangunan Lumbung pangan adalah suatu proses dimana desa bisa menjadikan yang lebih baik lagi,terlebih bisa dibangun suatu gedung yang berdiri dan dibangun oleh desa itu sendiri.Tapi bagaimana jika suatu lembaga pemerintahan desa yang dipercaya oleh pemerintah pusat yang mengucurkan dana yang sangat besar hanya dibuat mainan atau asal -asalan oleh pemerintah desa tersebut khususnya desa Pelem Watu kecamatan Menganti kabupaten Gresik.
Kali ini Tim investigasi awak media dan LSM mendatangi desa Pelem Watu kecamatan Menganti Selasa,05/11/2024 dimana mendapat nara sumber yang dapat dipercaya bahwa di desa tersebut telah membangun gedung Lumbung pangan desa.Seperti yang diberitakan oleh media online sebelumnya telah ada dugaan bahwa kepala desa Pelem Watu kecamatan Menganti tidak takut makan hasil uang rakyat karena di belakangnya ada yang beck'up.
Saat tiba di lokasi pembangunan gedung Lumbung Pangan Desa Pelem Watu awak media dan LSM ini bertemu dengan seorang perangkat desa yang menjadi ketua TPK.Salah satu dari tim mencoba masuk ke bangunan gedung tersebut betapa terkejutnya saat melihat bangunan yang ada di belakang pondasi ternyata disitu tidak ada bangunan baru awal pengerjaan melainkan pondasi tersebut ditumpuk sepanjang 17 m oleh bangunan yang lama itupun bangunan tembok penahan tanah (TPT) yang dikerjakan tahun 2018.
Awak media ini menemui TPK lagi sebut'lutfi yang masih berada di luar bangunan,saat dikonfirmasi oleh awak media Lutfi menyampaikan kalau itu memang benar ditumpuk langsung dengan bangunan lama dengan alasan kalau dibongkar sayang pak karena masih bisa digunakan paparnya".
Perlu diketahui proyek pekerjaan pembangunan gedung Lumbung pangan ini menelan anggaran yang bersumber dari dana desa tahap 2 tahun 2024 sebesar Rp 173.500.000 dengan volume 8,2 M x 17,5
x 7,16 M, pelaksana desa Pelem Watu yang tidak lain adalah Lutfi.
Masih Lutfi menyampaikan kepada awak media kalau lebih jelasnya langsung saja ke kepala desa yaitu sukayin karena saya tidak bisa memberikan komentar yang lebih banyak lagi karena saya hanya pelaksana cetusnya ".
Lebih lanjut saat awak media mencoba menghubungi kepala desa Pelem Watu sukayin melalui telepon WhatsApp beberapa kali tidak menjawab bahkan mencoba chat WhatsApp juga tidak menjawabnya hanya dibaca layaknya koran.Sebagai rasa bentuk tanggung jawab kepala desa sangat penting karena selama ini yang memegang anggaran adalah kepala desa.
Dari ini awak media dan LSM ini menyimpulkan memang benar adanya kalau kepala desa Pelem Watu kecamatan Menganti merasa kebal dan tidak takut makan hasil uang rakyat yang diberitakan oleh rekan media online yang selama ini beredar apalagi kades sukayin serakah doyan duit seperti yang disampaikan oleh warganya melalui pemberitaan media online sebelumnya.
Untuk itu kami awak media yang juga punya peran penting terlebih pilar ke 4 dalam demokrasi berharap pada instansi pemerintah kabupaten maupun provinsi bisa menindak tegas oknum - oknum kepala desa yang nakal agar lebih selektif dan mengevaluasi terlebih dengan anggaran pemerintah desa karena sesungguhnya anggaran itu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Dari uraian yang disampaikan tersebut, dalam waktu dekat tim investigasi dari LSM dan awak media akan melaporkan atas tindakan Dugaan Mark Up yang di lakukan Oknum Pemdes Pelem watu, agar nantinya ada efek jera bagi Kepala Desa lainnya, dan mengetahui jika perbuatan yang dilakukan untuk mengambil keuntungan dari suatu kegiatan itu merupakan Tindak Pidana Korupsi, sesuai dengan ketentuan UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan ada sanksinya.
Dan ada atau tidaknya tindakan yang dilakukan oleh Oknum Kades tersebut , pihak penegak Hukum yang berwewenang untuk memeriksa nya namun kita selaku kontrol sosial akan mengiring ranah Mark Up tersebut hingga Oknum Kepala Desa di tindak sesuai dengan Ketentuan Hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Bersambung,(TIM)
0 Komentar